Thursday, July 30, 2009

Nikah untuk Ibadah



Kotak-katik isi tas, menemukan sebuah buku saku yang menurut nia dan beberapa sodari nia,,isinya [wajib] di-share. Terlebih kepada teman-teman yang [bisa dikatakan] sudah memasuki usia ‘pra-nikah’ ^______^

Ya, sebelum buku ini tersisihkan dari pandangan mata.. Lebih baik nia share..

Moga bermanfaat.

!!!!!
Diharapkan teman-teman membaca note ini sampai selesai [jangan setengah-setengah!!], sehingga pesan yang ingin disampaikan melalui note ini dapat tersampaikan dengan baik.
!!!!!

Khutbah Nikah-

Pernikahan adalah junnah [benteng] yang bisa melindungi dari fitnah, dan pernikahan adalah jannah [kebun surga] yang diwartakan firman-firman Alloh dari balik rerindangNya. Tinggallah kalian dikebun surga, menghasilkan kebun-kebun kasih sayang dan cinta, serta memunculkan perhiasan kehidupan dunia.

Tuk calon mempelai wanita :

Alloh menjadikan manusia sebagai ahsani taqwim, sebaik-baik ciptaan, karena cinta. Alloh menghamparkan bumi seisinya dan langit yang memayunginya untuk umat manusia, karena cinta. Alloh mengutus Rosul untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan, karena cinta. Alloh menurunkan Al Qur’an sebagai hidayah kepada umat manusia, juga karena cinta. Rumah tangga yang baikpun dibangun dengan cinta. Oleh karena itu, cintailah suamimu karena ia berhak mendapatkan cinta darimu. Dengan landasan cinta itu jadilah seorang istri yang baik, yang bertanggung jawab terhadap kehidupan rumah tanggamu. Wujudkan cinta dengan kesabaran, keikhlasan, kesederhanaan, dan senyum yang senantiasa mengembang, serta perilaku yang menyenangkan suami.

Cinta selalu menuntut pengorbanan, karena pengorbanan adalah manifestasi dari cinta. Cinta Nabi Ibrahim kepada Alloh direfleksikan dengan mengorbankan putranya, dan cinta Nabi Ismail kepada Alloh dimanifestasikan dengan mengorbankan dirinya. Karena itu, kalau mencintai suamimu, engkaupun harus berani mengorbankan keinginan-keinginan yang tidak sejalan dengan cita-cita membangun rumah tangga yang sakinah, penuh mawaddah dan rohmah. Jadilah seorang istri yang sabar, pandai mengatur kehidupan rumah tangga. Hiduplah secara hemat, sederhana, dan jangan banyak menuntut yang memberatkan suami.

Terimalah dengan ikhlas dan gembira, insya Alloh akan mendapat barokah dari Alloh Subhanahu wa ta’ala. Syukurilah setiap kenikmatan Alloh yang diberikan lewat suamimu kepadamu. Jadilah orang yang senantiasa bersyukur, sebagaimana dambaan orang-orang muslim yang selalu berdo’a :
“Wahai Tuhanku, bimbinglah aku untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhoi, serta masukkan aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hamba yang sholeh.” [QS. An Naml : 19]

Tuk calon mempelai pria :

Lindungilah istrimu dengan penuh cinta dan kasih sayang,sebagaimana ayah dan ibunya melindungi, mengasuh, dan membesarkannya. Dia merupakan salah satu buah hati orang tuanya dan segenap anggota keluarga, mutiara dalam kehidupan, yang diasuh dengan penuh kecintaan dan kasih sayang. Bimbinglah dia dengan sepenuh hati sebagaimana ayah dan ibunya telah membimbingnya. Bila dia keliru, nasehatilah dengan sabar sebagaimana ayah dan ibunya memberi nasehat kepadanya.

Tuk kedua calon mempelai :

Saat-saat perkawinan adalah suatu yang membahagiakan. Akan tetapi setelah itu engkau berdua akan menghadapi berbagai tantangan. Kami tidak bermaksud menakut-nakuti kalian, tetapi tantangan itu pasti ada. Tantangan pertama dan paling berat yang akan muncul dan akan engkau hadapi adalah dari ego-egomu sendiri. Hadapilah tantangan itu dengan penuh kesabaran, menahan diri, selalu mendekatkan diri kepada Alloh, saling mencintai dan saling percaya. Insya Alloh dengan cara itu segala tantangan akan dapat engkau berdua atasi.

**

:: Bangunlah rumah tangga dengan hal-hal berikut :

Pertama, dengan akhlakul karimah. Tambah-tambahlah hormat dan baktimu kepada orang tua kedua belah pihak, dekatilah orang-orang yang berbudi luhur, para ulama, santunilah orang-orang yang lemah dan sayangilah anak-anak yang lebih muda darimu.

Kedua, dengan ilmu pengetahuan. Janganlah engkau berdua berhenti menuntut ilmu. Dalam setiap kesempatan, gunakanlah untuk menuntut ilmu, lebih-lebih ilmu agama Islam. Amalkan dan tebarkan ilmu yang kau dapatkan kepada sesama, niatkanlah sebagai bagian dari ibadahmu.

Ketiga, etos kerja yang tinggi. Janganlah engkau menjadi orang yang malas dan mudah putus asa dalam mencari rizki. Bermohon pulalah kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, untuk mendapatkan rizki yang halalan thoyiban mubarokan. Dengan rizki yang diperoleh itu, jadilah engkau berdua orang yang tangannya selalu di atas, suka memberi, bershodaqoh dan berinfaq.

Keempat, semangat beramal yang tinggi. Beramallah sebanyak-banyaknya sebagai perwujudan ibadah dan rasa syukur kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala. Penuhilah hidupmu dengan amalan-amalan mulia kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala dan kesejahteraan umat manusia. Panjatkanlah do’a kepada Alloh untuk kekuatan dan pertolongan dalam membangun rumah tanggamu. Setiap selesai melaksanakan sholat ucapkanlah do’a :

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” [QS. Al Furqon : 74]

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami dan anak cucu kami orang-orang yang tetap mendirikan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah do’a kami.” [QS. Ibrahim : 40]

Di malam hari bangunlah, tunaikan tahajud dan lantunkan ayat-ayat Al Qur’an nan indah dengan tartil. Mudah-mudahan engkau berdua akan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi cobaan dan tantangan.

**

Semoga Alloh selalu memberi kebahagiaan dengan mempertautkan hatimu, meringankan bebanmu, memudahkan rizkimu, meluaskan ilmumu dan meluhurkan budi pekertimu, serta memberimu keturunan yang sholeh dan sholihah.

Kembangkan layar, pegang kemudi erat-erat. [Tuk calon mempelai pria]

Berlayarlah menuju pulau kebahagiaan dan kesejahteraan yang mendapat ridho Alloh, bersama do’a kami, orang-orang yang mencintaimu…

Allohumma, ya Alloh, Tuhan yang Maha Pemurah. Curahkanlah rahmat dan karunia kepada kedua calon mempelai, agar dapat membentuk keluarga yang sakinah, penuh dengan mawaddah dan rohmah.

Allohumma, ya Alloh, Tuhan yang Maha Pengasih. Pertautkanlah hati kedua calon mempelai dalam ikatan cinta kasih, hindarkanlah keduanya dari sengketa dan selisih, karuniailah keduanya dengan putra-putri yang sholih-sholihah.

Allohumma, ya Alloh, Tuhan yang Maha Penyayang. Berilah keduanya bekal hidup dengan kekuatan iman dalam rumah tangga muslim idaman, seperti rumah tangga Nabi Muhammad dan Khodijah yang penuh keteladanan, dan menjadi dambaan orang-orang yang beriman.

Allohumma, ya Alloh, Tuhan Robbul Izzati. Perkenankanlah do’a kami, terimalah munajat ini, kabulkanlah permohonan kami, karena Engkau lah Dzat yang Maha Pemberi segala yang bermakna dan penuh arti.

**

Marilah kita beristighfar 3x, memohon ampun kepada Alloh dilanjutkan dengan bersyahadat.

Niatkan nikahmu untuk beribadah.

::: Diambil dari Khutbah Nikah [Niken-Hari], karya H.M. Djauhartono Nugroho, dengan beberapa perubahan [tanpa mengurangi isi serta makna yang terkandung di dalamnya].

Thursday, July 2, 2009

Sepucuk Surat Tissue untuk Seorang Sahabat =)



Sepi hadir dalam ruang berkawan
Kadang diam, kadang bungkam tak mengerti
Bagai terdampar di alam asing
Di tengah-tengah tali hati sendiri

Dan sejenak jika kalbu menerawang
Pada ruang kehidupan di masa silam
Ingin rasanya melesat cepat
Kembali…pada pohon-pohon dan bangunan tua di sana
Dan menjadi bagian dari mereka yang kini mengembara

****

Katakan saja kau suka hujan
Maka akan kulubangi awan
Tuk beri tirai hujan di jendela kamarmu

Katakan saja kau suka bulan
Maka akan ku paksa dia terus bersinar
Menemani tiap langkahmu

Katakan saja kau suka bintang
Maka akan kulukis mereka di langitmu
Dengan gugus-gugus indah yang kau inginkan

****

Membagi sepi pada rumput
dan biarkan mereka menari

Membagi sepi pada angin
dan biarkan mereka berhembus

Membagi sepi pada hujan
dan biarkan mereka turun

by : dyas, 2009

**

Sebuah puisi dari salah satu saudariku tercinta, Dyas :)