Tuesday, November 4, 2008

Yuk Berpikir!


Seringkali kita beranggapan kalo berpikir itu merupakan sebuah pekerjaan berat yang menjemukan. Bahkan ada yang beranggapan kalo untuk berpikir, kita harus menjauhkan diri dari keramaian and meninggalkan segala urusan yang bisa mengganggu proses berpikir tersebut (katanya sie gitu). Tapi, apa iya… setelah mengasingkan diri, hasil yang diperoleh lebih excellent?! Belom tentu juga khan. Malah terkadang, alih-alih ingin berpikir ato nyari inspirasi, kita malah bengong ato ngayal gak jelas. Ya gak sie?? Kalo udah gitu khan, berabe’ jadinye. Hehe.

Lagi-an ngapain repot-repot menyepi segala, berpikir itu khan… gak mesti dengan cara menyepi!

Oya,,, sebelum ngebahas lebih lanjut, mending kita kenalan dulu ama yang namanya ‘berpikir’. Okeh?!

Menurut bahasa, berpikir adalah mengupayakan ato mengerahkan segala kemampuan akal and pikiran ‘tuk menghasilkan sebuah keputusan (output dari proses berpikir tersebut). See?! Gak ada tuh embel-embel nyepi ato ngasingin diri.

Berpikir itu bisa dimana and kapan aja. Yang dibutuhkan dalam berpikir itu hanyalah usaha yang ikhlas karena Alloh dalam mengerahkan akal and pikiran. Yaa,,, intinya sie, mikir yang bener-bener aja gitu.

Pada dasarnya, kita memiliki kewajiban ‘tuk berpikir secara mendalam ato bahasa kerennya merenung. Alloh berfirman dalam Al Qur’an kalo Al Qur’an itu diturunkan kepada kita (manusia) ‘tuk dipikirkan and direnungkan.

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”. (QS. Shaad, 38: 29).

So, udah merupakan kewajiban bagi kita ‘tuk berpikir secara mendalam ato merenung khan?!

>>Terus, dimana and kapan kita harus berpikir??

Khan, di awal udah dibilang kalo berpikir itu bisa dimana and kapan aja. Maksudnya… kita bisa mengerahkan akal and pikiran kita dalam segala situasi and kondisi, dengan catatan selama hal yang kita pikirkan itu bermanfaat and tentunya bisa menambah berat amal ibadah kita di hari pengHisaban nanti. Inget, pertanggungjawaban di akhirat itu gak hanya sebatas apa yang kita lakukan, tapi juga apa yang kita pikirkan.

So, mulai sekarang,, hati-hati dalam berpikir yaa. Jangan sampe kita berpikir ‘tuk sesuatu hal yang gak jelas ato biasa dibilang ngayal yang gak bermanfaat. Kalo kebanyakan ngayal, bisa-bisa linglung and tampang kayak orang bingung nantinya. Hehe.

Ya suw, sekian bahasan singkat mengenai berpikir.

InsyaAlloh kita udah tau and paham kalo berpikir itu bukanlah sesuatu hal yang berat bin menjemukan, melainkan pekerjaan yang sangat menyenangkan!! Karena dengan berpikir, kita telah berusaha tuk mensyukuri salah satu nikmat yang udah Alloh limpahkan, yakni akal and pikiran. Yaa, jangan sampe otak kita jadi tumpul gara-gara jarang dipake buat mikir. Hehe.

Lagi-an juga, mikir itu khan gratis!! So, selama mikir itu gratis and gak dilarang (malah diwajibkan), teruslah berpikir (tentunya yang bermanfaat yaa).

Semoga hasil pemikiran kita bisa bermanfaat… gak hanya buat kita, tapi juga buat orang-orang di sekitar kita.
Amin.

Oke, kalo gitu,,, selamat berpikir!! Selamat menemukan hal-hal baru dengan aktivitas berpikirmu itu. Semangat!!

Manusia


Terkadang apa yang kita raih gak sesuai dengan yang kita impikan.

Seringkali kita mengusahakan sesuatu hal, sampai harus mengorbankan beberapa hal yang ‘terbaik’ (menurut kita), tapi tetap saja impian itu belum bisa kita raih.

Lalu, dimanakah letak kesalahannya?

Apakah kita masih kurang dalam berusaha??

Ataukah ada yang salah dengan niat kita di awal??

Lantas, bagaimana cara meluruskannya, supaya impian bisa diraih, tanpa harus meninggalkan lebih banyak lagi jejak ‘kekecewaan’ di dalam hidup kita??

Manusia

Manusia adalah makhluk yang lemah and mudah rapuh. Seringkali merasa bosan and berputus asa saat impian yang diinginkannya belum berhasil diraih. Kecewa. Lantas menganggap bahwa berdo’a adalah hal yang sia-sia. Aneh memang…

Padahal, Alloh aja gak pernah bosan tuk mendengarkan pinta manusia.

Pertanyaannya sekarang, sebegitu dangkalkah pikiran manusia, sampai-sampai keimanannya hanya sebatas berapa banyak do’a yang udah dikabulkan oleh Alloh. Picik. Licik.

Alloh adalah Maha Pengasih and Penyayang. Sesungguhnya, Alloh mengasihi setiap manusia, namun Dia hanya menyayangi manusia-manusia pilihanNya.

Bayangkan, Alloh tetap mengasihi manusia, walaupun seringkali manusia itu lalai and melupakanNya.

Alloh Maha Adil. Dia tetap memberikan kesempatan hidup and beribadah yang sama, yakni 24 jam perhari, tanpa pengecualian. Sekarang, tinggal bagaimana caranya manusia dapat memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Supaya apa?? Supaya Alloh menyayanginya. Supaya apa?? Supaya hidup manusia selalu berkah.

Lantas gimana caranya supaya disayang Alloh?? Simple aja. Takwa. Jalankan semua perintahNya and jauhi laranganNya.

Lalu? Berniatlah hanya karena Alloh dalam mengerjakan setiap pekerjaan, walau hanya memungut duri di jalan sekalipun.

Lalu?? Berusahalah yang terbaik sambil terus berusaha memperbaiki niat. Karena seringkali niat di awal tidak terjaga sampai akhir.

Lalu??? Pasrahkan semuanya kepada Alloh. Yakinlah bahwa Dia akan memberikan yang terbaik.

Kalau ternyata hasil yang diraih gak sesuai dengan yang kita impikan, gimana?? Ingatlah, Alloh gak hanya menilai hasil, tapi juga proses dalam mendapatkan hasil tersebut.

Selain itu, yakinlah bahwa Alloh lebih mengetahui apa-apa yang terbaik bagi manusia dibandingkan manusia itu sendiri.

Terkadang apa yang menurut manusia baik, belum tentu baik di hadapan Alloh, begitu pula sebaliknya.

So, tetap semangat yaa!!

Thursday, September 25, 2008

Arti Sebuah Rumah Bagiku



Rumah adalah sebuah tempat dimana seorang ayah dapat melepaskan penat dan lelahnya setelah seharian bekerja.

Rumah adalah sebuah tempat dimana seorang ibu dapat memberikan kasih sayang dan senyum terbaiknya kepada keluarga yang dicintainya.

Rumah adalah sebuah tempat dimana seorang anak dapat merasa aman setelah seharian menuntut ilmu dan berinteraksi dengan dunia luar, guna mengembangkan dirinya.

Rumah bukanlah sebuah ‘benda’ yang hanya terdiri dari tumpukan batu bata yang dilumuri semen.

Bukan pula susunan keramik yang dijadikan alas tuk berpijak.

Tapi, lebih dari itu…

Rumah adalah syurgaku. Sebuah tempat dimana aku, ayah, ibu, dan saudara-saudaraku dapat merasakan oase ketenangan. Dimana, di dalamnya, kami dapat menambah keimanan kepadaNya. Dimana, di dalamnya, dipenuhi dengan aktivitas ibadah (sholat, tilawah Al Qur’an, dan lain sebagainya) kepadaNya.

Rumah adalah majelis ilmuku. Sebuah tempat dimana aku, ayah, ibu, dan saudara-saudaraku dapat saling bertukar pengalaman, menambah wawasan berpikir, dan saling melengkapi sehingga menjadi sinergi ilmu.

Rumah adalah ‘washing machine’ ku. Sebuah tempat dimana aku, ayah, ibu, dan saudara-saudaraku dapat membersihkan diri dan saling mengoreksi.

Keluarga adalah pakaianku, dimana aibku dapat terjaga. Insya Alloh.

Inilah arti sebuah rumah bagiqu…
Bagaimana denganmu??

**

Mungkin… saat ini, belum kumiliki rumah seperti impianku… Tapi Insya Alloh, aku sedang berusaha tuk menjadikan rumahku sesuai dengan impianku… Dan semoga ‘rumahku kelak’ dapat sesuai dengan impianku… Doakan yaa… Amin ^-^

Inspired by AA Gym

Monday, September 22, 2008

Meet ‘n Greet Dunia-Akhirat



Subhanallah…
Hari sabtu kemarin, Nia jalan-jalan keliling Depok bareng Dyas. Seneng banget. Soalnya banyak ‘hal-hal’ lucu, aneh, and ajaib!

Banyak tempat yang kami datangi. Mulai dari Mesjid Walikota Depok, GIP Expo, Rumah Dunia FLP, Mall Depok, Mesjid UI, sampe duduk-duduk gak jelas di pinggir danau UI dekat Balairung.

Huaaa…
Pokoknya seruuu banget! Sampe-sampe Nia bingung harus mulai cerita darimana^^
Tapi, karena Nia sayang ama kalian, So… Nia mau sharing pengalaman-pengalaman indah di hari sabtu kemarin.

Jadi gini ceritanya…
Nia and Dyas janjian jam setengah 8 buat mengawali ‘rekreasi’ ke Mesjid Walikota Depok. Soalnya ada kajian hadist gitu di sana. Subhanallah, materinya dalem banget. Mengenai hadist 17, berbuat baik. Selesai ikut kajian, kami solat dhuha. Biar hati jadi adem ayem and tentrem.
Terus, kami lanjutin ‘rekreasi’ ke GIP Expo. Jauuuuuh banget. Agak di pedalaman Depok gitu. Hehehe. Di sana kami ikut workshop penulisan. Pembicaranya kereen! Udah gitu dapat sertifikat gratis lagi. Selesai dari workshop, kami shopping buku murah di bazarnya GIP. Woow! Diskon sampe 45%. Tapi sayang, buku yang Nia cari gak ada. Padahal Nia mau beli kumpulan juz 28,29,30, al hadist and al matsurat gitu. Hikzz!! Alhasil Nia gak beli apa-apa. Tapi Dyas beda, dia ngeborong gitu. Beli ampe 6 buku loch. Campuran fiksi and non fiksi. (asyik, Nia bisa pinjem)

Abis dari sana, kami naik ojek ke arah Margonda. Terus naik angkot and turun di terminal. Sampe sana perut kami lapeeeeeeeeer banget! Secara ya, udah siang. Ya suw, akhirnya kami makan bakso plus minum es teh manis. Wuih, seger tenan^^

Udah gitu kami lanjutin ‘rekreasi’ ke Rumah Dunia FLP di jalan Keadilan dengan naik angkot. Panas. (Jadi ngebayangin neraka, di dunia aja panasnya kayak gini, gimana di neraka ya?! Astaghfirullah. Jauhkan hamba dan keluarga hamba serta ummat muslim di dunia dari siksaan api neraka ya Allah. Amin. ) Ohya, selain panas, perjalanan ke sana juga so far far away. (kayak nama kerajaannya Fiona, istrinya Shrek. hehehe). Gara-gara panas plus jauh, Nia sampe agak sensi gitu. Emosi gak jelas, naik turun gak karuan. Akhirnya Nia mutusin buat muroja’ah sepanjang perjalanan. Soalnya ada tugas buat ngapalin Ar rahmaan dari mbak. Alhamdulillah, perasaan jadi lebih tenang, tentram and nyaman.  Saking nyamannya, Nia jadi ketiduran di angkot. (Mungkin juga gara-gara semalam tidurnya malem banget kali ya?? Jam setengah 2 an gitu. Soalnya harus nyelesain artikel buat lomba penulisan mengenai perekonomian di Kalimantan Barat. Deadline tanggal 10 mei. Hari itu juga. Alhamdulillah, artikelnya sekarang udah selesai.) Pokoknya, Nia gak tau udah berapa lama ketiduran di angkot, tapi yang pasti, pas Nia bangun, kami udah nyampe di Rumah Dunia. Alhamdulillah. Senengnya. Ohya, kami berkunjung ke sana soalnya mau daftar jadi anggota FLP Depok. Soalnya kami suka nulis. Mulai dari tulisan yang ‘agak bisa’ dibaca sampe yang ‘sedikit bisa ‘ dibaca. Hehehe.

Sampe rumah dunia, Nia and Dyas minta izin ke mbak di sana buat numpang solat dzuhur. (Soalnya, waktu di GIP kami gak bisa solat. Tempat solat GIP nyampur di aula gede gitu. Jadinya gak Pewe kalo harus solat di sana). Selesai solat, kami nyeritain tujuan kedatangan kami ke sana. Mungkin belum rezeki kali ya, kata mbak and mas di sana, gelombang pendaftaran anggota FLP baru dibuka lagi bulan agustus. Hikzz… Walaupun begitu, kami masih bisa koq ikutan acaranya mereka. Hikzz… Padahal kan, kami mau jadi anggota FLP untuk memenuhi prasyarat buat ikutan lomba novel yang diadain FLP. Hikzz… Ya suw, abis ngomong-ngomong sebentar ama mbak and mas di sana, kami pamit buat pulang.

Kemudian ‘rekreasi’ kami berlanjut ke Mall Depok. Jadi ceritanya Dyas mau beli sepatu ‘pesenan abahnya’ buat KP. Hehehe… Sepatunya bagus  dech. Terus kami turun ke lantai bawah pake lift. Soalnya Nia gak bisa baik naik escalator yang turun. Kalo yang naik si gak masalah. Tapi kalo yang turun, big no! (Waktu itu Nia pernah ngeliat mami jatuh dari escalator di Gramedia Matraman, waktu itu mami lagi hamil gede adek Nia yang ke dua. Alhamdulillah, mami and adek Nia gak kenapa-napa. Tapi Nia?! Shock! Secara ya waktu itu masih kecil. Bahkan sampe sekarang masih sering kebayang-bayang. Makanya agak parno juga kalo ngeliat escalator).

Selesai dari shopping ^^, kami naik angkot yang arah balik ke kober. Sampe kober kami mampir dulu di toko buku faudzan buat beli buku yang Nia pengen. Abis itu kami beli burger di Joe’s Burger buat dimakan di MUI. Soalnya hari ini ada ngaji gitu. Ohya, wangi burgernya enak! Nia pesen yang pake cheese, kalo Dyas gak. Soalnya dia gak terlalu suka keju. Udah gitu kami juga pesen the poci. Subhanallah. Segeeer.

Terus kami jalan kaki ke MUI. Sampe di sana kami dapat kabar kalo ngaji hari ini gak jadi. Soalnya pada banyak yang ada urusan. Hikzzz… Kasian Dyas. Padahal dia gak jadi tuk pergi ke Gamais ITB buat datang ngaji hari ini. Tapi ngajinya malah gak jadi. Sabar ya ukh^^.  Ya suw, akhirnya kami stay sebentar di MUI buat numpang solat ashar.

Selesai solat kami mutusin buat makan burger plus muroja’ah di pinggir danau MUI. Sepanjang perjalanan di pinggir danau, kami ngerasa aneh plus takut gitu. Soalnya di tiap pohon ada penghuninya!! Cewek-cowok yang lagi pacaran. Hehehe…

Pas di pinggir danau, Nia ketemu sama Aisyah, my lovely sister,  and beberapa temennya. Mereka minta Nia and Dyas untuk diwawancarai buat tugas akhirnya. Jadi mereka dapat tugas buat meneliti keadaan lingkungan di sekitar UI, khususnya danau UI samping Balairung. (Semoga aja outputnya bisa dijadikan bahan kebijakan UI terkait dengan kebersihan lingkungan). Ohya, mereka anak biologi. Jadi kerjaannya yang berhubungan ama alam gitu. Hehehe. Ternyata wawancaranya direkam pake V-cam gitu. Ya suw, alhasil kami jadi artis mendadak. Syuting. Terus film perdana kami nantinya bakal diputar di… Departemen Biologi, di depan para dosen plus mahasiswa/I angkatan 2005. Hehehe…
Seneng.

Selesai disyuting, Aisyah and temen-temennya pamit buat wawancarain pengunjung danau UI yang laen. Terus kami mulai cari tempat Pewe buat menikmati burger enak yang tadi kami beli di kober^^
Gak lama kemudian, selesai makan burger, adzan magrib berkumandang. Syahdu banget. Akhirnya kami mutusin buat solat magrib di MUI. Abis itu kami balik ke kutek bareng Ifa (ketemu di MUI). Tapi sebelumnya kami mampir dulu ke ATM and Alfamart psikologi, terus ke selasar lobi teknik. Soalnya Nia mau ngeliat pengumuman lomba karikatur gitu. Hehehe… Nia punya hobi gambar plus buat komik juga loch.

Selesai dari teknik baru kami balik ke kosan.

Subhanallah. What a tired day! Upz, salah! Maksudnya What a wonderful day!
Terima kasih Allah^^
Banyak hal yang Nia pelajari hari itu. Mulai dari aktivitas buat akhirat (ngaji) sampe buat dunia. Pokoknya Dunia ama Akhirat kayak ngadain meet and greet gitu dech. Hehehe.

Nia belajar beberapa makna kehidupan. Tentang makna kesabaran, keikhlasan, and satu lagi kesehatan. Bayangin, kalo sabtu kemarin nia sakit ato not delicious body (hehehe) pasti gak bisa ‘rekreasi’ kan?? That’s why kita harus selalu mesyukuri nikmat sehat ini. Karena sesungguhnya manusia seringkali lalai terhadap dua nikmat yang udah Allah kasih, and salah satunya itu Kesehatan!

Guys, semoga kita selalu terhindar dari golongan orang-orang yang kurang bersyukur ya. Amin…



(Minggu pagi, pukul sebelas pagi, and belum mandi^^)

Tobat

 
Banyak kesalahan dan dosa kita lakukan. Banyak rambu larangan syariat Allah kita langgar. Untunglah Allah membukakan pintu tobat buat hamba-hamba yang berlumur dosa dan kesalahan. Lalu sesudah itu bereslah.
Namun jangan lupa, banyak hamba Allah yang malu dan tak mampu mengakui dosa-dosanya. Dan ia bimbang antara dosa dan tobat.
Petiklah pelajaran dari rintihan para pendosa yang ingin bertobat!!
Ketahuilah, urusan tobat bukanlah perkara mudah, sebab jalan ke arah pintu tobat banyaklah rambu dan rintangannya.
(dikutip dari resensi buku Aku Ingin Tobat…, karya Muhammad Shaleh Al-Munajid ; dengan beberapa perubahan)



Pernah gak sie,,, kamu ngerasa capek, lelah, buntu, ‘kehilangan’ and segala perasaan aneh laennya yang gak bisa dideskripsikan dengan untaian kata??

Coba cek lagi dech, apakah beberapa hari terakhir ini ada maksiat yang udah kamu lakukan.?! Ato, apakah ada ‘the big things’ yang terlupa?!

Ya, mungkin saat itu kamu sedang memasuki fase pencarian Allah.

Kamu rindu ama yang namanya belaian kasihNya, perhatianNya, and yang terpenting hidayahNya.
Stop! Jangan pernah sekalipun berpikir kalo fase ini gak berpengaruh tuk hidupmu.

Saat kamu merasakan semua ‘perasaan aneh’ itu, tandanya kamu ingin kembali pada fitrahmu sebagai seorang makhluk. Yakni tunduk and patuh ama yang menciptakannya, yakni Allah SWT.
Kalo kamu udah sampe ke fase ini, mending buruan tobat! Jangan sampe hidayah ini berlalu begitu saja tanpa sebuah makna. Inget, belom tentu hal ini akan menghampirimu lagi. Mungkin aja ini kesempatan terakhirmu tuk mengakui and memohon ampun atas segala kekhilafan and kesombongan diri yang udah kamu lakukan.

Jangan sampe menyesal di kemudian hari!

Tobat!

Semoga Allah mengampuni segala dosamu (and aqu) and mempermudah jalanmu (and aqu)   tuk istiqomah di jalan yang penuh cinta and kasihNya ini.


tobat bukanlah perkara mudah, sebab jalan ke arah pintu tobat banyaklah rambu dan rintangannya’

semangat!!

Friday, May 30, 2008

Be Good!


‘Kebaikan dapat menghapus keburukan, tetapi tidak sebaliknya.’


Manusia merupakan makhluk sosial. Setiap yang ia lakukan pasti memiliki keterkaitan dengan manusia lain. Entah dalam skala besar maupun kecil. Oleh karena itu, manusia harus selalu menjaga hubungan baik dengan manusia lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga hubungan baik tersebut.

Pertama, salam. Kita harus selalu menebarkan senyum dan mengucapkan salam, baik kepada orang yang dikenal maupun yang ‘akan’ dikenal.

Kedua, saling menasehati. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitarnya. Mulailah dari sekarang untuk selalu menyampaikan perkataan yang baik kepada orang lain. Walaupun, hanya satu kata. Upayakan, dari sekarang, untuk tidak menolak jika ada seorang sahabat yang meminta nasehat kita. Yakinlah, dengan cara ini, ikatan persaudaraan akan semakin erat.

Ketiga, jangan pernah berhenti dalam berbuat baik. Jadikan hal tersebut sebagai sebuah obsesi hidup. Berobsesi untuk selalu berbuat baik! Sesungguhnya kebaikan merupakan salah satu pintu menuju kebahagiaan.

*

Menyadari kesalahan. Manusia yang baik bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan. Justru, manusia yang baik adalah yang menyadari kesalahannya dan selalu berusaha untuk memperbaikinya.
Manusia tidak akan luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kita diberikan lisan untuk dapat menyampaikan kata, maaf! Hati untuk dapat merasakan kegalauan saat membuat hati lain terluka.
Sesungguhnya hidup itu indah. Terlebih saat kita menyadari kesalahan dengan sebenar-benarnya dan berjanji tidak akan lagi mengulanginya.
Ada beberapa ciri orang yang menyadari kesalahannya.

Pertama, berjanji tidak akan mengulanginya.

Kedua, bergaul dengan manusia yang berakhlak baik. Maksud bergaul di sini bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan manusia yang ‘berakhlak buruk’. Bergaul di sini berarti menjadikan seseorang sebagai sahabat. Manusia tidak dikenal atas ‘nama dan kekayaannya’, tetapi dengan siapa ia berteman. Maka, kita harus memilih dalam berteman.
Seperti kata pepatah,
‘Jika berteman dengan penjual minyak wangi, kita akan terkena wanginya. Jika berteman dengan penjual ikan, kita akan terkena amisnya.’
Maka, berhati-hatilah dalam menjadikan seseorang sebagai sahabat.

*

Akhlak, merupakan respons terhadap sebuah peristiwa (menurut Imam Al Ghazali). Respons tersebut terkait dengan suatu pilihan. Pilihan dalam berbuat. Akhlak baik, pilihan untuk berbuat baik. Akhlak buruk, pilihan untuk berbuat buruk.
Akhlak baik harus dimiliki oleh setiap manusia supaya ia terhindar dari kesalahan. Manusia yang berakhlak baik memiliki beberapa ciri.

Pertama, berkomitmen. Manusia harus berkomitmen untuk selalu menunaikan hak orang lain, terhadap kita, dengan baik.

Kedua, proaktif.

Ketiga, empati atau saling memahami. Setiap manusia ingin selalu dipahami. Sebelum kita menuntut untuk dipahami, kita harus terlebih dahulu memahami orang lain.
Seperti kata pepatah,
‘Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai.’
Maka, berusahalah memahami orang lain dengan segala kekurangan yang kita miliki.

*

Hati. Ada segumpal daging di dalam tubuh kita. Apabila ia baik, maka baiklah semuanya. Namun, apabila ia buruk, maka buruklah semuanya. Itu adalah hati.
Setiap manusia dikaruniai hati yang jernih dan bersih. Qolbu. Sayangnya, manusia seringkali mengacuhkan hati. Ia seringkali hanya menuruti nafsu dan logika dan tidak mengacuhkan panggilan hati. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan berbagai permasalahan hidup.
Hati tidak selamanya jernih dan bersih. Ia dapat menjadi keruh dan hitam kelam, jika si empunya hati selalu berbuat maksiat.
Saat hati kita keruh. Akhlak menjadi buruk. Sulit rasanya untuk menyerukan kebaikan. Padahal para penyeru kebaikan harus memiliki akhlak yang baik. Supaya dapat menyampaikannya kepada manusia lain dengan cara yang baik. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kebersihan hati.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan hati, diantaranya selalu mengingat Alloh, mati, dan neraka. Saat kita mengingatnya, kita akan selalu berusaha untuk menjaga perilaku supaya terhindar dari maksiat. Hal tersebut pada akhirnya dapat menjaga kebersihan hati dari noda-noda hitam yang akan mengotorinya.
‘Apabila hati bersih, pikiran pun akan jernih. Semangat hidup nan gigih, prestasi mudah diraih. Namun bila hati keruh, pikiran jahat merasuk. Akhlak kian terpuruk. Jadi makhluk terkutuk.’

Maka, jagalah hati!
and…
Be Good!!


(inspired by kajian hadist di Mesjid Walikota Depok, di suatu pagi, di bulan Mei)