Tuesday, November 4, 2008

Yuk Berpikir!


Seringkali kita beranggapan kalo berpikir itu merupakan sebuah pekerjaan berat yang menjemukan. Bahkan ada yang beranggapan kalo untuk berpikir, kita harus menjauhkan diri dari keramaian and meninggalkan segala urusan yang bisa mengganggu proses berpikir tersebut (katanya sie gitu). Tapi, apa iya… setelah mengasingkan diri, hasil yang diperoleh lebih excellent?! Belom tentu juga khan. Malah terkadang, alih-alih ingin berpikir ato nyari inspirasi, kita malah bengong ato ngayal gak jelas. Ya gak sie?? Kalo udah gitu khan, berabe’ jadinye. Hehe.

Lagi-an ngapain repot-repot menyepi segala, berpikir itu khan… gak mesti dengan cara menyepi!

Oya,,, sebelum ngebahas lebih lanjut, mending kita kenalan dulu ama yang namanya ‘berpikir’. Okeh?!

Menurut bahasa, berpikir adalah mengupayakan ato mengerahkan segala kemampuan akal and pikiran ‘tuk menghasilkan sebuah keputusan (output dari proses berpikir tersebut). See?! Gak ada tuh embel-embel nyepi ato ngasingin diri.

Berpikir itu bisa dimana and kapan aja. Yang dibutuhkan dalam berpikir itu hanyalah usaha yang ikhlas karena Alloh dalam mengerahkan akal and pikiran. Yaa,,, intinya sie, mikir yang bener-bener aja gitu.

Pada dasarnya, kita memiliki kewajiban ‘tuk berpikir secara mendalam ato bahasa kerennya merenung. Alloh berfirman dalam Al Qur’an kalo Al Qur’an itu diturunkan kepada kita (manusia) ‘tuk dipikirkan and direnungkan.

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”. (QS. Shaad, 38: 29).

So, udah merupakan kewajiban bagi kita ‘tuk berpikir secara mendalam ato merenung khan?!

>>Terus, dimana and kapan kita harus berpikir??

Khan, di awal udah dibilang kalo berpikir itu bisa dimana and kapan aja. Maksudnya… kita bisa mengerahkan akal and pikiran kita dalam segala situasi and kondisi, dengan catatan selama hal yang kita pikirkan itu bermanfaat and tentunya bisa menambah berat amal ibadah kita di hari pengHisaban nanti. Inget, pertanggungjawaban di akhirat itu gak hanya sebatas apa yang kita lakukan, tapi juga apa yang kita pikirkan.

So, mulai sekarang,, hati-hati dalam berpikir yaa. Jangan sampe kita berpikir ‘tuk sesuatu hal yang gak jelas ato biasa dibilang ngayal yang gak bermanfaat. Kalo kebanyakan ngayal, bisa-bisa linglung and tampang kayak orang bingung nantinya. Hehe.

Ya suw, sekian bahasan singkat mengenai berpikir.

InsyaAlloh kita udah tau and paham kalo berpikir itu bukanlah sesuatu hal yang berat bin menjemukan, melainkan pekerjaan yang sangat menyenangkan!! Karena dengan berpikir, kita telah berusaha tuk mensyukuri salah satu nikmat yang udah Alloh limpahkan, yakni akal and pikiran. Yaa, jangan sampe otak kita jadi tumpul gara-gara jarang dipake buat mikir. Hehe.

Lagi-an juga, mikir itu khan gratis!! So, selama mikir itu gratis and gak dilarang (malah diwajibkan), teruslah berpikir (tentunya yang bermanfaat yaa).

Semoga hasil pemikiran kita bisa bermanfaat… gak hanya buat kita, tapi juga buat orang-orang di sekitar kita.
Amin.

Oke, kalo gitu,,, selamat berpikir!! Selamat menemukan hal-hal baru dengan aktivitas berpikirmu itu. Semangat!!

Manusia


Terkadang apa yang kita raih gak sesuai dengan yang kita impikan.

Seringkali kita mengusahakan sesuatu hal, sampai harus mengorbankan beberapa hal yang ‘terbaik’ (menurut kita), tapi tetap saja impian itu belum bisa kita raih.

Lalu, dimanakah letak kesalahannya?

Apakah kita masih kurang dalam berusaha??

Ataukah ada yang salah dengan niat kita di awal??

Lantas, bagaimana cara meluruskannya, supaya impian bisa diraih, tanpa harus meninggalkan lebih banyak lagi jejak ‘kekecewaan’ di dalam hidup kita??

Manusia

Manusia adalah makhluk yang lemah and mudah rapuh. Seringkali merasa bosan and berputus asa saat impian yang diinginkannya belum berhasil diraih. Kecewa. Lantas menganggap bahwa berdo’a adalah hal yang sia-sia. Aneh memang…

Padahal, Alloh aja gak pernah bosan tuk mendengarkan pinta manusia.

Pertanyaannya sekarang, sebegitu dangkalkah pikiran manusia, sampai-sampai keimanannya hanya sebatas berapa banyak do’a yang udah dikabulkan oleh Alloh. Picik. Licik.

Alloh adalah Maha Pengasih and Penyayang. Sesungguhnya, Alloh mengasihi setiap manusia, namun Dia hanya menyayangi manusia-manusia pilihanNya.

Bayangkan, Alloh tetap mengasihi manusia, walaupun seringkali manusia itu lalai and melupakanNya.

Alloh Maha Adil. Dia tetap memberikan kesempatan hidup and beribadah yang sama, yakni 24 jam perhari, tanpa pengecualian. Sekarang, tinggal bagaimana caranya manusia dapat memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Supaya apa?? Supaya Alloh menyayanginya. Supaya apa?? Supaya hidup manusia selalu berkah.

Lantas gimana caranya supaya disayang Alloh?? Simple aja. Takwa. Jalankan semua perintahNya and jauhi laranganNya.

Lalu? Berniatlah hanya karena Alloh dalam mengerjakan setiap pekerjaan, walau hanya memungut duri di jalan sekalipun.

Lalu?? Berusahalah yang terbaik sambil terus berusaha memperbaiki niat. Karena seringkali niat di awal tidak terjaga sampai akhir.

Lalu??? Pasrahkan semuanya kepada Alloh. Yakinlah bahwa Dia akan memberikan yang terbaik.

Kalau ternyata hasil yang diraih gak sesuai dengan yang kita impikan, gimana?? Ingatlah, Alloh gak hanya menilai hasil, tapi juga proses dalam mendapatkan hasil tersebut.

Selain itu, yakinlah bahwa Alloh lebih mengetahui apa-apa yang terbaik bagi manusia dibandingkan manusia itu sendiri.

Terkadang apa yang menurut manusia baik, belum tentu baik di hadapan Alloh, begitu pula sebaliknya.

So, tetap semangat yaa!!