Sebuah kesaksian seorang relawan
di Medan Gaza
Dr. Joserizal Jurnalis, Sp. OT
salah satu Presidium MER-C
**
Akhir bulan Februari 2009, ada acara seru loch di K301 FTUI tercintaah, diadain ama FUSI FTUI. Dijamin setelah mengikuti acara tersebut, semangat kita bakalan ‘in’ lagi. Yeah, Our spirit will never die!
Pada kesempatan tersebut, dr. Jose mengatakan bahwa mahasiswa adalah lokomotif perubahan. Banyak pihak yang menggantungkan harapannya kepada kita (mahasiswa). So guys, sudah sepatutnya kita berusaha optimal supaya nantinya ‘tumbuh’ menjadi pribadi yang K E R E N and tentunya gak hanya mementingkan kepentingan pribadi serta golongan, melainkan kepentingan bangsa Indonesia.
Selain itu, dr. Jose menampilkan beberapa slide yang menggambarkan mengenai aktivitas yang dilakukan oleh MER-C and para sukarelawan Internasional di Palestina.
Adapun beberapa moment penting yang beliau tampilkan, diantaranya:
27 Desember 2008 :
Gaza diserang oleh Israel laknatulloh
28 Desember 2008 :
Diadakan konferensi pers ormas Islam
17 Januari 2009 :
MER-C berhasil masuk Gaza
18 Januari 2009 :
MER-C menolong korban di Rs. Asy Syifa, Gaza, termasuk korban bom pospor (senjata perang yang sengaja dibuat Israel untuk memusnahkan ras manusia. Bayangkan,,salah satu efek dari radiasi bom tersebut yakni luka bakar 1000 derajat Celsius!!!)
21 Januari 2009 :
Dibentuklah asosiasi sukarelawan skala Internasional untuk GAZA
Info seputar Gaza.
Gaza berbatasan langsung dengan Israel di sebelah utara and timur, laut tengah di sebelah barat, serta mesir di sebelah selatan.
Panjang Gaza sekitar 48 kM, sedangkan lebarnya sekitar 6 sampe 10 kM.
Wilayah laut tengah diduduki oleh pasukan tentara Israel sejak 2.5 tahun yang lalu. Semenjak itu, aktivitas penduduk Gaza sangat terganggu.
Nelayan di Gaza gak boleh melayar lebih dari 2 mil dari batas laut. Sehingga hasil tangkapannya sangat minim, hanya berupa ikan-ikan kecil.
Berdasarkan informasi dari dr. Jose, SPBU yang ada di wilayah Gaza gak diserang oleh Israel.
Gak semua negara Islam bersatu untuk mendukung Gaza. Padahal sejatinya, umat muslim ibarat satu tubuh. Bila satu bagian tubuh merasakan sakit, maka bagian lain akan merasakannya.
Menurut dr. Jose, hanya ada beberapa negara Islam yang menentang kebiadaban Israel, diantaranya Turki, Syiria, Iran, Qatar, and tentunya Indonesia .
Lawan Kedzoliman
Israel adalah bangsa yang sombong and degil. Israel itu harus dilawan dengan kekuatan, bukan perundingan.
Kalau kita gak melawan, gak akan ada pertolongan dari Alloh.
Intinya, setiap dari kita harus punya jiwa untuk melawan kedzoliman serta menegakkan KEADILAN, hingga akhirnya keSEJAHTERAan ummat dapat tercapai.
** dari nia…
Bangkitlah jiwa muda!
Indonesia berpenduduk sekitar 240 juta jiwa, dimana mayoritas penduduknya adalah penduduk beragama.
Sayangnya, saat ini, seringkali agama hanya dijadikan sebagai pelengkap kehidupan. Entah dalam kehidupan sehari-hari, maupun terkait dengan kebijakan ‘tingkat tinggi’. Padahal sejatinya, agama merupakan core kehidupan kita.
Saat ini, seringkali jiwa muda disibukkan oleh ‘perbaikan penampilan’. Padahal, militansi tidak sekedar digambarkan oleh penampilan. Militansi merupakan sebuah totalitas untuk memperjuangkan apa-apa yang menjadi hak hidupnya.
Hak memilih jalur kehidupan.
Sebagai mahasiswa, kita berhak untuk pintar. Belajar boleh biar pintar, tapi jangan punya mental budak!
Jangan mau jadi pekerja di negeri sendiri.
Bangsa ini menaruh harapan besar kepada kita, para jiwa muda.
Untuk itu, marilah bangkit! Bangkitlah negeriku! Bangkitlah jiwa muda!
Yuks bersama-sama kita jadikan bangsa ini, bangsa yang berkeadilan and sejahtera. Semangat!!
*
Sumber: Salah satu kajian yang diadakan oleh FUSI FTUI